MANFAAT DAN ASUHAN TEKNIK PEMBERIAN
ASI UNTUK IBU DAN BAYI
Melynda Mauludiya
(1202100092)
Abstrak
Pemberian
ASI eksklusif dianjurkan untuk ibu yang baru melahirkan karena pemberian
ASI sangat penting dan banyak manfaatnya
bagi ibu dan anak. Teknik menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi menghisap ASI. Bidan atau perawat perlu mamberikan bimbingan
pada ibu tentang cara-cara menyusui yang sebenarnya agar tidak menimbulkan
masalah. Pemberian ASI
kepada bayi untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pemberian ASI yang masih
rendah. Dan untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan
mengenai teknik menyusui yang baik dan benar.
Kata
kunci: ASI, teknik pemberian ASI
PENDAHULUAN
ASI sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan kecerdasan
anak. ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, mudah dicerna, dan
diserap karena mengandung enzin pencernaan, dapat mencegah terjadinya penyakit
infeksi karena mengandung zat penangkal penyakit, praktis dan mudah
diberikannya serta murah dan bersih. Selain itu, ASI mengandung rangkaian asam
lemak tak jenuh yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak
anak.
Proses
menyusui bisa dilakukan oleh semua orang dengan benar tetapi tidak semuanya
orang memberikan ASI dengan baik tanpa adanya panduan atau pembelajaran karena proses menyusui bukan berjalan dengan
sendirinya, tetapi membutuhkan keterampilan yang perlu diajarkan. Keberhasilan menyusui harus diawali
dengan kepekaan terhadap waktu yang tepat saat pemberian ASI.
Berdasarkan hal di atas, maka ibu harus mengetahui pentingnya manfaat pemberian ASI kepada bayi untuk meningkatkan pengetahuan ibu yang masih rndah tentang pemberian ASI kepada bayi. Dan untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai teknik-teknik menyusui yang baik dan benar..
Berdasarkan hal di atas, maka ibu harus mengetahui pentingnya manfaat pemberian ASI kepada bayi untuk meningkatkan pengetahuan ibu yang masih rndah tentang pemberian ASI kepada bayi. Dan untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai teknik-teknik menyusui yang baik dan benar..
BAHASAN
ASI
Air Susu Ibu
atau disebut ASI adalah susu
yang diproduksi oleh manusia (wanita) yang diproduksi secara alami setelah
kelahiran bayi. ASI adalah makanan terbaik untuk bayi yang belum bisa mencerna
jenis makanan apapun. Oleh karena meningkatkan ASI
sangat penting bagi bayi terutama pada masa awal kelahiran dimana ibu
memproduksi susu yang disebut Kolostrum. Kolostrum adalah cairan berwarna
bening kekuningan yang sangat penting bagi bayi dimana kolostrum banyak
mengandung gizi dan imunitas yang baik untuk bayi.
Air Susu Ibu
memiliki banyak manfaat untuk bayi untuk tumbuh kembangnya. Oleh karena itu
sangat disarankan agar ibu memberikan ASI
eksklusif untuk bayinya selama 6 bulan. Kandungan Nutrisi yang
terkandung pada ASI tidak dimiliki oleh susu-susu formula yang ada dipasaran,
hal ini yang menjadikan ASI sebagai makanan terbaik untuk sang bayi. Namun
sayang tidak semua ibu dapat memenuhi atau memproduksi ASI yang cukup untuk
bayinya, hal ini banyak disebabkan oleh banyak faktor. Makanan adalah salah satu
faktor penting dalam meningkatkan ASI yang berkualitas untuk bayi.
Menyusui
adalah proses pemberian susu yang paling penting untuk bayi dengan ASI dari payudara
ibu. ASI dalam jumlah cukup merupakan
makanan terbaik pada bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi. ASI merupakan
makanan alamiah yang pertama dan utama bagi bayi sehingga dapat mencapai tumbuh
kembang yang optimal.
Manfaat pemberian ASI
Menyusui merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi ibu,
sekaligus memberi manfaat yang tidak terhingga untuk
ibu dan bayi. Oleh karena itu, tidak ada
alasan apapun bagi ibu untuk tidak menyusui. Pemberian ASI merupakan hak anak
sehingga jika ibu menolak melakukannya maka ia telah menelantarkan anaknya
sendiri. ASI
eksklusif adalah makanan terbaik yang seharusnya diberikan kepada bayi karena
di dalamnya terkandung hampir semua zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi. Tidak
ada yang dapat menggantikan ASI karena ASI didesain khusus untuk bayi,
sedangkan komposisi susu sapi (susu sapi segar atau susu formula yang sudah
diformulasikan untuk bayi) sangat berbeda sehingga tidak dapat menggantikan ASI.
Adapun manfaat pemberian ASI antara lain:
a. Untuk bayi
Banyak sekali
manfaat ASI terutama untuk bayi yaitu: (1) ASI dapat mencegah
penyakit karena mengandung immunoglobulin yang merupakan zat penyangkal
penyakit. ASI dapat mengoptimalkan perkembangan bayi dan berada pada suhu yang
tepat. Pemberian ASI bukan hanya dapat menjaga kesehatan pada saat masih bayi
tetapi juga mempunyai kontribusi dalam menjaga kesehatan anak seumur hidupnya.
Orang dewasa yang semasa kecilnya mendapat ASI mempunyai resiko rendah terkena
hipertensi, serta mempunyai kecerdasan lebih tinggi dari pada orang yang tidak
mendapatkan ASI semasa kecilnya.
(2)
ASI mengandung zat kekebalan tubuh Karena mudah untuk
dikonsumsi dan dicerna, ASI melindungi bayi dari berbagai jenis infeksi,
alergi, diare dan penyakit radang usus karena ASI memperkuat kekebalan sejak
hari pertama dikonsumsi. (3) Perkembangan psikomotor lebih cepat karena bayi yang mendapat ASI bisa berjalan lebih cepat, menunjang daya ingat
dan kemampuan berbahasa bayi yang mendapat ASI lebih tinggi dibandingkan dengan
bayi yang diberi susu formula. (4) Menunjang perkembangan
penglihatan bayi karena ASI mengandung asam lemak omega 3. (5) Membantu perkembangan
rahang dan merangsang pertumbuhan gigi karena gerakan menghisap mulut bayi pada
payudara. Salah satu penyebab mal oklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang
mendorong ke depan akibat menyusu. (6) Dasar untuk
perkembangan kepribadian yang percaya diri karena terjalinnya komunikasi
langsung antara ibu dan bayinya selama proses menyusui akan meningkatkan
kelekatan di antara mereka. Rasa lekat dan percaya bahwa ada seseorang yang
selalu ada apabila dibutuhkan lambat laun akan berkembang menjadi percaya pada
diri sendiri.
(7)Mengandung
antibodi. Dalam tinjau bayi yang mendapat ASI terdapat antibodi terhadap
bakteri E. coli dalam konsentrasi yang tinggi sehingga jumlah bakteri E.coli
dalam tinjau bayi tersebut juga rendah. di dalam ASI kecuali antibodi terhadap
enterotoksin E. coli, juga pernah dibuktikan adanya antibodi terhadap
salmonella typhi, shigela dan antibodi terhadap virus, seperti rota virus,
polio dan campak.(Ambarwati,Wulandari;2010;18--19).
(8)Kalori
dari ASI memenuhi kebutuhan bayi sampai usia eman bulan. Dengan manajemen
laktasi yang baik, produksi ASI cukup sebagai makanan tunggal untuk pertumbuhan
bayi sampai usia enam bulan yang terkandung dalam ASI akan memberikan
perlindungan alami bagi bayi baru lahir.(Proverawati,Asfuah;2009;107)
b. Untuk ibu
Selain ASI sangat bermanfaat untuk bayi, ASI juga sangat
bermanfaat untuk ibu yaitu: (1) Dapat mencegah
pendarahan pasca persalinan. Menyusui bayi segera setelah lahir dapat mendorong
terjadinya kontraksi rahim dan mencegah terjadinya perdarahan. Ini dapat
membantu mempercepat proses kembalinya rahim ke posisi semula. (2) Menyusui juga merupakan
ungkapan kasih sayang yang nyata dari ibu kepada bayinya. Hubungan batin anatar
ibu dan bayi akan terjalin erat karena saat menyusui bayi menempel pada tubuh
ibu. Bayi bisa mendengarkan detak jantung ibu, merasakan kehangatan sentuhan
kulit ibu dan dekapan ibu. (3)
ASI juga sangat praktis
dan ekonomis. (4) Ibu yang sering menyusui bayinya maka dapat merangsang
produksi ASI. (5) Ibu yang menyusui maka akan menpercepat kembalinya berat ibu
kembali keberat sebelum hamil karena dengan menyusui cadangan lemak dalam tubuh
ibu yang memang disiapkan sebagai suber energy selama kehamilan untuk digunakan
sebagai energi pembentuk ASI akan menyusut. Penurunan berat badan ibu pun akan
terjadi lebih cepat. (6) Ibu merasa bangga dan bahagia karena dapat menyusui
demi kebahagiaan bayinya yang akan memperkuat hubungan batin antara ibu dan
bayi. (7) Untuk menumbuhkan rasa percaya diri ibu dalam menyusui. (8) Pemberian
ASI dapat mencegah kehamilan karena hisapan mulut bayi pada puting susu
merangsang ujung syaraf sensorik sehingga posterior hipofisis mengeluarkan
prolaktin. Prolaktin masuk ke indung telur menerima produksi estrogen akibatnya
tidak ada ovulasi.
(9)Mencegah
anemia defisiensi zat besi. Bila pendarahan pasca persalinan berhenti lebih
cepat, maka resiko kekurangan darah yang menyebabkan anemia pada ibu akan
berkurang.(Proverawati,Asfuah;2009;108).
(10)Mengurangi
resiko kanker payudara mungkin jarang diketahui banyak orang. Pada tahun 2000,
penelitian di 6 negara yang melibatkan 147 orang ibu menunjukkan bahwa 20% ibu
yang menyusui akan terhindar dari kanker payudara. Semakin ibu sering menyusui
maka semakin sedikit terjadinya kanker payudara.(Yuliarti;2010;11)
Teknik
menyusui yang baik dan benar
Sebelum
mulai menyusui, sediakan waktu untuk bermain dahulu dengan bayi Anda sehingga
suasana menjadi rileks dan nyaman. Pastikan bayi dalam keadaan kering, nyaman,
dan tidak mengantuk. Teknik menyusui sangat mempengaruhi
kenyamanan bayi menghisap air susu. Bidan atau perawat perlu mamberikan bimbingan
pada ibu dalam minggu pertama setelah persalinan tentang cara-cara menyusui yang sebenarnya
agar tidak menimbulkan masalah. Beberapa teknik menyusui sebagai berikut: (1) Menyusui ibu bersalin normal: Ibu yang melahirkan secara spontan
bias lebih leluasa dalam memilih memilih posisi meyusui, sambil duduk atau berbaring
menyamping. Jika posisi duduk yang dipilih: Gunakan kursi yang nyaman, upayakan telapak kaki menginjak
lantai, dan gunakan bangku kecil sebagai
pengganjal bila posisi kaki agak menggantung. (2) Posisi menyusui ibu dengan bayi kembar dimana kedua bayi disusu
bersamaan kiri dan kanan, dengan cara: Kedua tangan ibu memeluk
masing-masing satu kepala bayi, seperti memegang bola, letakkan tapat dibawah
payudara ibu, posisi kaki bayi boleh dibiarkan menjuntai keluar dan kepala bayi
diletakkan pada satu bidang datar atau bantal yang memiliki ketinggian kurang
lebih sepinggang ibu. (3) Menyusui ibu dengan kondisi bayi sakit dengan
indikasi khusus tidak diperbolahkan mendapatkan makanan per oral, tetapi pada
saat kondisi bayi sudah memungkinkan maka berikan ASI. Menyusui bukan kontra indikasi pada bayi sakit dengan
muntah-muntah ataupun diare. Posisi menyusui yang tepat dapat mencegah
timbulnya muntah, antara lain dengan posisi duduk. Berikan ASI sedikit tapi
sering kemudian sendawakan. Pada saat bayi akan ditidurkan, posisikan tengkurap
atau miring kanan untuk mengurangi bayi tersedak karena regurgitasi.
(4) Menyusui ibu dengan bayi prematur atau
bayi berat lahir rendah (BBLR): Untuk
bayi dengan kondisi prematur, sebaiknya ASI dikeluarkan dengan pompa atau
diperah dan diberikan pada bayi dengan menggunakan sonde lambung atau pipet.
Dengan memegang kepala dan menahan bawah dagu, bayi dapat dilatih untuk
mengisap, sementara ASI yang telah dikeluarkan dapat memberikan dengan pipet
atau selang kecil yang menempel pada puting.(Yuliarti;2010;37). (5)
Menyusui dengan frenulum pendek: Jaringan ikat antara dan dasar mulut (frenulum) tampak
pendek, tebal, kaku sehingga membatasi gerak lidah. Dengan keadaan demikian,
bayi akan sukar menyusu dengan baik karena lidah tidak dapat dianjurkan untuk
menangkap areola mamae. Pada beberapa
keadaan, frenulum perlu digunting melalui suatu operasi kecil yang tidak
memerlukan narkose. Pendarahan sangat kecil. (Yuliarti;2010;38).
Lama dan
frekuensi menyusui juga sangat berpengaruh dalam proses menyusui. Sebaiknya
dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan
disetiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan sendiri
kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menagis bukan karena sebab
lain (kencing, kepanasan atau kedinginan atau sekedar ingin didekap) atau ibu
sudah perlu menyusui bayinya. Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik
karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya.
Dengan menyusui tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya
masalah menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari. Untuk
menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya setiap kali
menyusui dengan kedua payudara. Seorang ibu akan berusaha menyusui sampai
payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali
menyusui, dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan. Selama masa menyusui
sebaiknya ibu menggunakan kutang (BH) yang dapat menyanggah payudara, tetapi
tidak terlalu ketat.
Dan berat badan ibu dijaga agar tidak
naik secara berlebihan.
Ciri-ciri bayi menyusu yang benar
Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat menyebabkan
puting susu lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya
atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah menyusu dengan benar maka akan
memprlihatkan ciri-ciri sebagai
berikut: (1) Bayi tampak tenang. (2) Badan bayi menempel pada perut ibu.
(3) Dagu bayi menempel
pada perut ibu.
(4) Mulut bayi terbuka
cukup lebar. (5)
Bibir bawah bayi juga terbuka lebar. (6) Areola yang
kelihatan lebih luas di bagian atas dari pada di bagian bawah mulut bayi. (7) Bayi ketika
menghisap ASI cukup dalam menghisapnya, lembut dan tidak ada bunyi. (8) Puting susu tidak
merasa nyeri. (9)
Kepala dan badan bayi berada pada garis lurus. (10) Kepala bayi tidak
ada posisi tengadah.
Bayi yang yang menyusu dengan benar maka kebutuhan ASI
bayi dapat tercukupi, adapun tanda-tanda bayi yang cukup ASI yaitu: jumlah air
kecilnya dalam satu hari paling sedikit enam kali, warna seni biasanya tidak
berwarna kucing pucat, bayi sering buang air besar berwarna kekuningan berbiji,
bayi kelihatannya puas, sewaktu-waktu merasa lapar, bangun dan tidur dengan
cukup, bayi paling sedikit menyusu sepuluh kali dalam duapuluh empat jam,
payudara ibu terasa lembut setiap kali selesai menyusui, ibu dapat merasakan
rasa geli karena aliran ASI setiap kali bayi mulai menyusu, ibu dapat mendengar
suara menelan yang pelan ketika bayi menelan ASI, bayi bertambah berat badannya.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa pemberian
ASI eksklusif sangat penting bagi ibu dan peningkatan kualitas bayi yang
dilahirkan. Pemberian ASI sangat dianjurkan karena banyak sekali manfaatnya.
Tehnik
menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi menghisap air susu. Bidan atau perawat perlu mamberikan bimbingan
pada ibu dalam minggu pertama setelah persalinan tentang cara-cara menyusui.
Saran
Setelah diketahui banyak manfaat dalam pemberian ASI untuk
ibu dan anak maka penulis menyarankan untuk ibu menyusui yaitu sebagai berikut:
o Memperhatikan keadaan bayi saat
menyusui
o Memperhatikan posisi bayi saat
menyusui
o Menciptakan suasana yang nyaman saat
menyusui
DAFTAR RUJUKAN
Ambarwati, Retno Eny dan Wulandari, Diah.2010.Asuhan Kebidanan Nifas.2010.Yogyakarta:Nuha
offsof.
Proferati, Atika dan Asfuah, Siti.2010.Gizi Untuk Kebidanan.Yogyakarta:Nuha
Medika.
Yuliarti, Nurheti.2010.Keajaiban ASI Makanan Terbaik untuk Kesehatan, Kecerdasan, dan
Kelincahan Si Kecil.Yogyakarta:C.VAndi Offset(penerbit Andi).
0 komentar:
Posting Komentar