Selasa, 16 April 2013


MANFAAT DAN ASUHAN TEKNIK PEMBERIAN ASI UNTUK IBU DAN BAYI
Melynda Mauludiya
(1202100092)
Abstrak
Pemberian ASI eksklusif dianjurkan untuk ibu yang baru melahirkan karena pemberian ASI  sangat penting dan banyak manfaatnya bagi ibu dan anak. Teknik menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi menghisap ASI. Bidan atau perawat perlu mamberikan bimbingan pada ibu tentang cara-cara menyusui yang sebenarnya agar tidak menimbulkan masalah. Pemberian ASI kepada bayi untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pemberian ASI yang masih rendah. Dan untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai teknik menyusui yang baik dan benar.
Kata kunci: ASI, teknik pemberian ASI
PENDAHULUAN
ASI sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan kecerdasan anak. ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, mudah dicerna, dan diserap karena mengandung enzin pencernaan, dapat mencegah terjadinya penyakit infeksi karena mengandung zat penangkal penyakit, praktis dan mudah diberikannya serta murah dan bersih. Selain itu, ASI mengandung rangkaian asam lemak tak jenuh yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
Proses menyusui bisa dilakukan oleh semua orang dengan benar tetapi tidak semuanya orang memberikan ASI dengan baik tanpa adanya panduan atau pembelajaran  karena proses menyusui bukan berjalan dengan sendirinya, tetapi membutuhkan keterampilan yang perlu diajarkan. Keberhasilan menyusui harus diawali dengan kepekaan terhadap waktu yang tepat saat pemberian ASI.
Berdasarkan hal di atas, maka ibu harus mengetahui pentingnya manfaat pemberian ASI kepada bayi untuk meningkatkan pengetahuan ibu yang masih rndah tentang pemberian ASI kepada bayi. Dan untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai teknik-teknik menyusui yang baik dan benar..

BAHASAN
ASI
Air Susu Ibu atau disebut ASI adalah susu yang diproduksi oleh manusia (wanita) yang diproduksi secara alami setelah kelahiran bayi. ASI adalah makanan terbaik untuk bayi yang belum bisa mencerna jenis makanan apapun. Oleh karena meningkatkan ASI sangat penting bagi bayi terutama pada masa awal kelahiran dimana ibu memproduksi susu yang disebut Kolostrum. Kolostrum adalah cairan berwarna bening kekuningan yang sangat penting bagi bayi dimana kolostrum banyak mengandung gizi dan imunitas yang baik untuk bayi.
Air Susu Ibu memiliki banyak manfaat untuk bayi untuk tumbuh kembangnya. Oleh karena itu sangat disarankan agar ibu memberikan ASI eksklusif untuk bayinya selama 6 bulan. Kandungan Nutrisi yang terkandung pada ASI tidak dimiliki oleh susu-susu formula yang ada dipasaran, hal ini yang menjadikan ASI sebagai makanan terbaik untuk sang bayi. Namun sayang tidak semua ibu dapat memenuhi atau memproduksi ASI yang cukup untuk bayinya, hal ini banyak disebabkan oleh banyak faktor. Makanan adalah salah satu faktor penting dalam meningkatkan ASI yang berkualitas untuk bayi.
Menyusui  adalah proses pemberian susu yang paling penting untuk bayi dengan ASI dari payudara ibu. ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi. ASI merupakan makanan alamiah yang pertama dan utama bagi bayi sehingga dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal.
Manfaat pemberian ASI
Menyusui merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi ibu, sekaligus memberi manfaat yang tidak terhingga untuk ibu dan bayi. Oleh karena itu, tidak ada alasan apapun bagi ibu untuk tidak menyusui. Pemberian ASI merupakan hak anak sehingga jika ibu menolak melakukannya maka ia telah menelantarkan anaknya sendiri. ASI eksklusif adalah makanan terbaik yang seharusnya diberikan kepada bayi karena di dalamnya terkandung hampir semua zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi. Tidak ada yang dapat menggantikan ASI karena ASI didesain khusus untuk bayi, sedangkan komposisi susu sapi (susu sapi segar atau susu formula yang sudah diformulasikan untuk bayi) sangat berbeda sehingga tidak dapat menggantikan ASI.
Adapun manfaat pemberian ASI antara lain:
a.       Untuk bayi
Banyak sekali manfaat ASI terutama untuk bayi yaitu: (1) ASI dapat mencegah penyakit karena mengandung immunoglobulin yang merupakan zat penyangkal penyakit. ASI dapat mengoptimalkan perkembangan bayi dan berada pada suhu yang tepat. Pemberian ASI bukan hanya dapat menjaga kesehatan pada saat masih bayi tetapi juga mempunyai kontribusi dalam menjaga kesehatan anak seumur hidupnya. Orang dewasa yang semasa kecilnya mendapat ASI mempunyai resiko rendah terkena hipertensi, serta mempunyai kecerdasan lebih tinggi dari pada orang yang tidak mendapatkan ASI semasa kecilnya. (2) ASI mengandung zat kekebalan tubuh Karena mudah untuk dikonsumsi dan dicerna, ASI melindungi bayi dari berbagai jenis infeksi, alergi, diare dan penyakit radang usus karena ASI memperkuat kekebalan sejak hari pertama dikonsumsi. (3) Perkembangan psikomotor  lebih cepat karena bayi yang mendapat ASI bisa  berjalan lebih cepat, menunjang daya ingat dan kemampuan berbahasa bayi yang mendapat ASI lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula. (4) Menunjang perkembangan penglihatan bayi karena ASI mengandung asam lemak omega 3. (5) Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi karena gerakan menghisap mulut bayi pada payudara. Salah satu penyebab mal oklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusu. (6) Dasar untuk perkembangan kepribadian yang percaya diri karena terjalinnya komunikasi langsung antara ibu dan bayinya selama proses menyusui akan meningkatkan kelekatan di antara mereka. Rasa lekat dan percaya bahwa ada seseorang yang selalu ada apabila dibutuhkan lambat laun akan berkembang menjadi percaya pada diri sendiri.

(7)Mengandung antibodi. Dalam tinjau bayi yang mendapat ASI terdapat antibodi terhadap bakteri E. coli dalam konsentrasi yang tinggi sehingga jumlah bakteri E.coli dalam tinjau bayi tersebut juga rendah. di dalam ASI kecuali antibodi terhadap enterotoksin E. coli, juga pernah dibuktikan adanya antibodi terhadap salmonella typhi, shigela dan antibodi terhadap virus, seperti rota virus, polio dan campak.(Ambarwati,Wulandari;2010;18--19). (8)Kalori dari ASI memenuhi kebutuhan bayi sampai usia eman bulan. Dengan manajemen laktasi yang baik, produksi ASI cukup sebagai makanan tunggal untuk pertumbuhan bayi sampai usia enam bulan yang terkandung dalam ASI akan memberikan perlindungan alami bagi bayi baru lahir.(Proverawati,Asfuah;2009;107)

b.      Untuk  ibu
Selain ASI sangat bermanfaat untuk bayi, ASI juga sangat bermanfaat untuk ibu yaitu: (1) Dapat mencegah pendarahan pasca persalinan. Menyusui bayi segera setelah lahir dapat mendorong terjadinya kontraksi rahim dan mencegah terjadinya perdarahan. Ini dapat membantu mempercepat proses kembalinya rahim ke posisi semula. (2) Menyusui juga merupakan ungkapan kasih sayang yang nyata dari ibu kepada bayinya. Hubungan batin anatar ibu dan bayi akan terjalin erat karena saat menyusui bayi menempel pada tubuh ibu. Bayi bisa mendengarkan detak jantung ibu, merasakan kehangatan sentuhan kulit ibu dan dekapan ibu. (3) ASI  juga sangat praktis dan ekonomis. (4) Ibu yang sering menyusui bayinya maka dapat merangsang produksi ASI. (5) Ibu yang menyusui maka akan menpercepat kembalinya berat ibu kembali keberat sebelum hamil karena dengan menyusui cadangan lemak dalam tubuh ibu yang memang disiapkan sebagai suber energy selama kehamilan untuk digunakan sebagai energi pembentuk ASI akan menyusut. Penurunan berat badan ibu pun akan terjadi lebih cepat. (6) Ibu merasa bangga dan bahagia karena dapat menyusui demi kebahagiaan bayinya yang akan memperkuat hubungan batin antara ibu dan bayi. (7) Untuk menumbuhkan rasa percaya diri ibu dalam menyusui. (8) Pemberian ASI dapat mencegah kehamilan karena hisapan mulut bayi pada puting susu merangsang ujung syaraf sensorik sehingga posterior hipofisis mengeluarkan prolaktin. Prolaktin masuk ke indung telur menerima produksi estrogen akibatnya tidak ada ovulasi.

(9)Mencegah anemia defisiensi zat besi. Bila pendarahan pasca persalinan berhenti lebih cepat, maka resiko kekurangan darah yang menyebabkan anemia pada ibu akan berkurang.(Proverawati,Asfuah;2009;108). (10)Mengurangi resiko kanker payudara mungkin jarang diketahui banyak orang. Pada tahun 2000, penelitian di 6 negara yang melibatkan 147 orang ibu menunjukkan bahwa 20% ibu yang menyusui akan terhindar dari kanker payudara. Semakin ibu sering menyusui maka semakin sedikit terjadinya kanker payudara.(Yuliarti;2010;11)

Teknik menyusui yang baik dan benar
Sebelum mulai menyusui, sediakan waktu untuk bermain dahulu dengan bayi Anda sehingga suasana menjadi rileks dan nyaman. Pastikan bayi dalam keadaan kering, nyaman, dan tidak mengantuk. Teknik menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi menghisap air susu. Bidan atau perawat perlu mamberikan bimbingan pada ibu dalam minggu pertama setelah persalinan  tentang cara-cara menyusui yang sebenarnya agar tidak menimbulkan masalah. Beberapa teknik menyusui sebagai berikut: (1) Menyusui ibu bersalin normal: Ibu yang melahirkan secara spontan bias lebih leluasa dalam memilih memilih posisi meyusui, sambil duduk atau berbaring menyamping. Jika posisi duduk yang dipilih:  Gunakan kursi yang nyaman, upayakan telapak kaki menginjak lantai, dan  gunakan bangku kecil sebagai pengganjal bila posisi kaki agak menggantung. (2) Posisi menyusui ibu dengan bayi kembar dimana kedua bayi disusu bersamaan kiri dan kanan, dengan cara:  Kedua tangan ibu memeluk masing-masing satu kepala bayi, seperti memegang bola, letakkan tapat dibawah payudara ibu, posisi kaki bayi boleh dibiarkan menjuntai keluar dan kepala bayi diletakkan pada satu bidang datar atau bantal yang memiliki ketinggian kurang lebih sepinggang ibu. (3) Menyusui ibu dengan kondisi bayi sakit dengan indikasi khusus tidak diperbolahkan mendapatkan makanan per oral, tetapi pada saat kondisi bayi sudah memungkinkan maka berikan ASI. Menyusui bukan kontra indikasi pada bayi sakit dengan muntah-muntah ataupun diare. Posisi menyusui yang tepat dapat mencegah timbulnya muntah, antara lain dengan posisi duduk. Berikan ASI sedikit tapi sering kemudian sendawakan. Pada saat bayi akan ditidurkan, posisikan tengkurap atau miring kanan untuk mengurangi bayi tersedak karena regurgitasi.

(4) Menyusui ibu dengan bayi prematur atau bayi berat lahir rendah (BBLR): Untuk bayi dengan kondisi prematur, sebaiknya ASI dikeluarkan dengan pompa atau diperah dan diberikan pada bayi dengan menggunakan sonde lambung atau pipet. Dengan memegang kepala dan menahan bawah dagu, bayi dapat dilatih untuk mengisap, sementara ASI yang telah dikeluarkan dapat memberikan dengan pipet atau selang kecil yang menempel pada puting.(Yuliarti;2010;37). (5) Menyusui dengan frenulum pendek: Jaringan ikat antara dan dasar mulut (frenulum) tampak pendek, tebal, kaku sehingga membatasi gerak lidah. Dengan keadaan demikian, bayi akan sukar menyusu dengan baik karena lidah tidak dapat dianjurkan untuk menangkap areola mamae. Pada beberapa keadaan, frenulum perlu digunting melalui suatu operasi kecil yang tidak memerlukan narkose. Pendarahan sangat kecil. (Yuliarti;2010;38).

Lama dan frekuensi menyusui juga sangat berpengaruh dalam proses menyusui. Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan disetiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menagis bukan karena sebab lain (kencing, kepanasan atau kedinginan atau sekedar ingin didekap) atau ibu sudah perlu menyusui bayinya. Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari. Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya setiap kali menyusui dengan kedua payudara. Seorang ibu akan berusaha menyusui sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali menyusui, dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan. Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan kutang (BH) yang dapat menyanggah payudara, tetapi tidak terlalu ketat. Dan berat badan ibu dijaga agar tidak naik secara berlebihan.
Ciri-ciri bayi menyusu yang benar
Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat menyebabkan puting susu lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah menyusu dengan benar maka akan memprlihatkan ciri-ciri sebagai berikut: (1) Bayi tampak tenang. (2) Badan bayi menempel pada perut ibu. (3) Dagu bayi menempel pada perut ibu. (4) Mulut bayi terbuka cukup lebar. (5) Bibir bawah bayi juga terbuka lebar. (6) Areola yang kelihatan lebih luas di bagian atas dari pada di bagian bawah mulut bayi. (7) Bayi ketika menghisap ASI cukup dalam menghisapnya, lembut dan tidak ada bunyi. (8) Puting susu tidak merasa nyeri. (9) Kepala dan badan bayi berada pada garis lurus. (10) Kepala bayi tidak ada posisi tengadah.
Bayi yang yang menyusu dengan benar maka kebutuhan ASI bayi dapat tercukupi, adapun tanda-tanda bayi yang cukup ASI yaitu: jumlah air kecilnya dalam satu hari paling sedikit enam kali, warna seni biasanya tidak berwarna kucing pucat, bayi sering buang air besar berwarna kekuningan berbiji, bayi kelihatannya puas, sewaktu-waktu merasa lapar, bangun dan tidur dengan cukup, bayi paling sedikit menyusu sepuluh kali dalam duapuluh empat jam, payudara ibu terasa lembut setiap kali selesai menyusui, ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI setiap kali bayi mulai menyusu, ibu dapat mendengar suara menelan yang pelan ketika bayi menelan ASI, bayi bertambah berat badannya.

PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa pemberian ASI eksklusif sangat penting bagi ibu dan peningkatan kualitas bayi yang dilahirkan. Pemberian ASI sangat dianjurkan karena banyak sekali manfaatnya.
Tehnik menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi menghisap air susu. Bidan atau perawat perlu mamberikan bimbingan pada ibu dalam minggu pertama setelah persalinan  tentang cara-cara menyusui.

Saran
Setelah diketahui banyak manfaat dalam pemberian ASI untuk ibu dan anak maka penulis menyarankan untuk ibu menyusui yaitu sebagai berikut:
o   Memperhatikan keadaan bayi saat menyusui
o   Memperhatikan posisi bayi saat menyusui
o   Menciptakan suasana yang nyaman saat menyusui

DAFTAR RUJUKAN
Ambarwati, Retno Eny dan Wulandari, Diah.2010.Asuhan Kebidanan Nifas.2010.Yogyakarta:Nuha offsof.
Proferati, Atika dan Asfuah, Siti.2010.Gizi Untuk Kebidanan.Yogyakarta:Nuha Medika.
Yuliarti, Nurheti.2010.Keajaiban ASI Makanan Terbaik untuk Kesehatan, Kecerdasan, dan Kelincahan Si Kecil.Yogyakarta:C.VAndi Offset(penerbit Andi).

0 komentar:

Posting Komentar

 

Selamat Membaca...... Design By: SkinCorner